:::: Evashijab ::::

I'm Just An Ordinary Girl With An Extraordinary Blissful Life !

  • Suitable for all screen sizes

  • Easy to Customize

  • Customizable fonts.

Senin, 19 Oktober 2015




Prinsip kerja: Labu ukur memiliki ketelitian tinggi sehingga sering digunakan untuk mengukur larutan secara teliti.

A.Proses penggunaan Labu Ukur
Labu Ukur adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet. Dalam sistem pengenceran, untuk zat yang tidak berwarna, penambahan aquadest sampai menunjukkan garis meniskus berada di leher labu. Untuk zat yang berwarna, penambahan aquadets hingga dasar meniskus yang menyentuh leher labu (meniskus berada di atas garis leher).
salah satu kegunaan labu ukur adalah untuk pengenceran, berikut langkah kerjanya:
1.        Zat terlarut ditimbang teliti ke dalam labu ukur
2.        Di tambahkan air suling
3.         Campuran digoyang melingkar untuk melarutkan zat terlarut
4.        Setelah ditambahkan air lagi, digunakan pipet tetes untuk menambahkan air dengan hati-hati sampai volume cairan tepat berimpit dengan tanda lingkaran pada leher labu
5.         Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan seragam.


B.     Pemeliharaan Labu Ukur
1.  Cara pembersihan
Cara membersihkan peralatan gelas merupakan bagian dari cara kerja yang baik di dalam suatu laboratorium. Dalam suatu analisa tidak dapat dipungkiri bahwa kesalahan dalam pengambilan sampel dengan menggunakan peralatan gelas tersebut (labu ukur, pipet volume, gelas ukur, dsb) mengakibatkan terjadinya perbedaan hasil analisa. Peralatan gelas yang saya sebutkan tersebut diatas memang dalam pembeliannya sudah disertakansertifikat kalibrasi yang menyatakan toleransi dari alat ukur tersebut. Tetapi sangat dimungkinkan didalam penggunaanya untuk suatu analisa peralatan gelas tersebut terdapat kotoran entah itu berasal dari sampel atau lingkungan (debu atau kotoran lainnya), pemanasan yang dilakukan pada saat pengeringan dari alat tersebut yang menyebabkan toleransi dari peralatan gelas tersebut berubah tidak sesuai dengan spesifikasinya.
Pembersihan alat gelas inipun sangat disarankan dilakukan sebelum dilakukan kalibrasi terhadap alat ukur volume tersebut, sehingga dapat dihindari hasil kalibrasi yang out of spesification dari toleransi alat gelas tersebut.
Berikut ini adalah prosedur sederhana tentang bagaimana cara membersihkan peralatan gelas:
Beberapa bahan yang digunakan untuk membuat peralatan gelas yang paling umum kita kenal adalah borosilikat. Peralatan gelas dari bahan ini lebih lama mempertahankan status kalibrasinya asalkan tidak digunakan untuk bahan hot phosporic acid, hot alkalis, hydrocloric acid serta dipanaskan pada suhu lebih dari 150 derajat celcius. Bahan tersebut tentunya lebih unggul dari peralatan gelas yang terbuat dari soda lime yang akan frosted seiring dengan berjalannya waktu.
Karena sifat yang tidak tahan terhadap basa kuat maka pembersihan peratan gelas disarankan menggunakan deterjen dengan konsentrasi tidak lebih dari 2%.Jika peralatan gelas tersebut kita gunakan untuk analisa lemak maka dalam pembersihannya dapat menggunakan pelarut organik (dibilas dan direndam) kemudian pada tahap akhir baru direndam dengan menggunakan air.
Pada saat pembersihan sangat disarankan menggunakan busa atau sikat plasik yang halus sehingga tidak merusak peralatan gelas tersebut.
Metode yang disebutkan di atas merupakan metode yang umum mengenai cara membersihkan peralatan gelas, meskipun ada beberapa metode khusus yang digunakan untuk membersihkan peralatan gelas misalnya dengan campuran hidrogen peroxida 3 % dan asam sulfat 3% (untuk kotoran yang berasal dari noda permanganat), dengan menggunakan larutan HCl 50 % (untuk kotoran berupa noda besi), dengan menggunakan larutan asam kromat (untuk kotoran yang berasal dari noda lemak).
Setelah dilakukan pembersihan melalui langkah diatas maka perlu dilakukan pengeringan.Rak peniris merupakan alat bantu yang paling baik digunakan dalam proses pengeringan. Jika ternyata harus menggunakan pemanasan pastikan bahwa suhu oven pengering yang digunakan tidak melebihi dari 60 derajat celsius.

2.    Cara penyimpanan labu ukur
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan labu di laboratorium :
§  Aman 
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.
§  Mudah dicari 
Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
§  Mudah diambil 
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.

3.     Pemeriksaan Labu Ukur
Peralatan kimia dapat rusak walaupun tidak digunakan. Kerusakan alat kimia disebabkan oleh beberapafaktor baik internal maupun eksternal.Faktor–faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada alat adalah:
a.   Udara
b.   Cairan: air, asam, basa
c.   Panas/temperatur tinggi
d.   Mekanik
e    Sinar/cahaya
f    Api
1)  Adanya bahan bakar
2)  Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan bakar dapat terbakar   (mencapai titik bakar)
3)  Adanya oksigen
g.   Sifat bahan kimia

4.     Kalibrasi Labu Ukur
Prosedur
1)   Timbang labu ukur yang sudah bersih dan kering, misal beratnya A gram.
2)   Isi labu ukur tersebut dengan air murni yang sudah diukur suhunya sampai tanda batas, kemudian timbang kembali, misal beratnya B gram.
3)   Ukur temperatur air, temperatur udara, dan tekanan udara.
Perhitungan :
Baca faktor koreksi untuk volum labu ukur pada suhu air terukur misalnya x gram
Baca faktor koreksi untuk tekanan udara terukur, misalnya y gram.
Volume labu ukur = (A-B+ x)- y = Z mL

5.     Uji Fungsi Kerja Labu Ukur
§  Jenis / tipe peralatan volumetrik yang akan diuji.
Peralatan volumetrik yang digunakan untuk mengukur volume yang tepat, tetapi  tidak memiliki sertifikat pengukuhan / penegasan atau spesifikasi yang dijinkan yang disediakan oleh pabrik (seperti BRAND) atau yang setingkat, harus diuji untuk penegasan.
§  Frekuensi
Alat-alat tersebut diatas harus diuji untuk penegasan, dilakukan oleh petugas laboratorium sebelum alat tersebut digunakan untuk pertama kalinya.
§  Cara kerja
Dalam melakukan uji penegasan gunakan air bebas mineral atau aquadest dengan temperatur 20 ± 20°C , yang diisikan kedalam alat yang akan diuji dan telah ditimbang sampai volume sesuai dengan yang ditinjukkan atau mencapai tanda “tentukan berat alat yang sudah terisi dengan neraca analitik dan hitung berat air atau aquadest yang diisikan cari densitas air yang sesuai dengan temperatur ( 1 g/ml untuk 20°C).
Cara kerja ini dapat dimodifikasi dengan menggunakan pelarut organik, (seperti etanol, sikloheksan) sebagai pengganti air atau aquadest, untuk kalibrasi dengan mempertimbangkan densitas masing-masing pelarut. Pada setiap pengujian, lakukan minimum 5 kali pengujian secara individu, untuk menentukan nilai rata-rata atau penyimpangan baku (standard deviation).



0 komentar:

Posting Komentar

A call-to-action text Contact us