Pengertian Destilasi dalam cabang ilmu kimia adalah suatu pemisahan zat cair dari dari
campurannya berdasarkan perbedaan kemampuan zat tersebut untuk menguap.
Berbicara menguap tentu kita berhubungan dengan titik didih. Dalam destilasi
tersebut zat dalam campuran dipanaskan pada suhu titik didihnya hingga menguap
kemudian aliran uap tersebut akan terbawa menuju suatu pendingin yang disebut
dengan kondensor. Efek dari pendinginan tersebut zat tadi akan mengembun dan
kembali ke fase cair yang terkumpul di dalam suatu wadah. Bagaimana dengan zat
yang titik didihnya lebih tinggi tersebut? Tentu mereka tidak akan menguap dan
masih tertinggal di dalam wadah campuran.
Dari gambaran tersebut diatas, tentu
kita dapat memahami bahwa tujuan destilasi adalah suatu pemurnian zat cair
dengan prinsip penguapan kemudian uap tersebut diembunkan kembali pada tekanan
dan temperatur tertentu. Dalam bangku kulian, percobaan destilasi ini sering
dilakukan untuk mendapatkan suatu ekstrak.
Secara umum, Distilasi dapat dibedakan menjadi beberapa
macam, yaitu Distilasi sederhana, Distilasi bertingkat (fraksional), Distilasi
vakum, Distilasi uap, dan lain sebagainya.
1. Distilasi sederhana
Adalah
teknik pemisahan untuk memisahkan dua atau lebih komponen zat cair yang
memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Selain perbedaan titik didih, juga
perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah zat untuk menjadi gas.
Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer yang normal. Aplikasi distilasi
sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.
2. Distilasi Bertingkat/Fraksionasi
Adalah
memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan
berdasarkan perbedaan titik didihnya yang berdekatan. Distilasi ini juga dapat
digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20°C dan
bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari
Distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan
komponen-komponen dalam minyak mentah. Perbedaan Distilasi fraksionasi dan
distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Di kolom ini terjadi
pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap kolomnya.
Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih
dari kolom-kolom di bawahnya. Sehingga komponen yang memiliki titik didih yang
lebih tinggi akan tetap berada di bawah dan tidak bisa melewati kolom-kolom
fraksionasi tersebut sedangkan yang titik didihnya paling rendah akan naik dan
lolos dari kolom fraksinasi dan terpisah dari zat lainnya.
3. Distilasi azeotrop
Memisahkan
campuran azeotrop (campuran dua atau lebih komponen yang sulit dipisahkan)
biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan
azeotrop tersebut, atau dengan menggunakan tekanan tinggi. Selain itu campuran
azeotrop dapat didistilasi dengan menggunakan tambahan pelarut tertentu,
misalnya penambahan benzena atau toluena untuk memisahkan air. Air dan pelarut
akan ditangkap oleh penangkap Dean-Stark. Air akan tetap tinggal di
dasar penangkap dan pelarut akan kembali ke campuran dan memisahkan air lagi.
Campuran azeotrop merupakan penyimpangan dari hukum Raoult.
4. Distilasi uap
Adalah
teknik pemisahan zat cair yang tidak larut dalam air dan titik didihnya cukup
tinggi. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu
mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air
mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi
campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya.
Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam
air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air. Aplikasi dari
distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak
eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk
ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.
5. Distilasi Vakum
Adalah
teknik pemisahan dua komponen atau lebih yang titik didihnya sangat tinggi,
metode yang digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah
dari 1 atm sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu
yang digunakan untuk proses distilasinya tidak terlalu tinggi. Distilasi vakum
biasanya juga digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil,
dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya.
Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang
rendah jika kondensornya menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap
tidak dapat dikondensasi oleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan
pompa vakum atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan
pada sistem distilasi ini
Contoh
destilasi dalam kehidupan sehari-hari
1. Contoh destilasi : Penyulingan minyak
Cara Kerja : Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.
Cara Kerja : Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.
2.
Contoh pemisahan campuran
dengan cara destilasi, antara lain:
a) memperoleh bensin dari campuran antara air dan bensin,
b) memperoleh air murni dari campuran air yang sudah terkotori zat padat yang larut didalamnya, caranya yaitu :
memperoleh air dari campuran air dan garam. Larutan garam yang dipanaskan akan mendidih dan kemudian terjadi peristiwa penguapan. Penguapan yang terjadi adalah air murni, sedangkan garam tertinggal di dalam ketel. Selanjutnya terjadi proses pengembunan uap air murni melalui selang yang dimasukkan dalam panci yang berisi air dingin. Panci berisi air dingin adalah untuk mempercepat terjadinya proses pengembunan uap air murni tersebut. Setelah proses penguapan dan pengembunan pada larutan garam selesai, maka akan dihasilkan air murni. Kegiatan yang kamu lakukan merupakan gambaran bagaimana penduduk pantai mengubah air laut yang asin menjadi air yang segar , sehingga dapat diminum .
a) memperoleh bensin dari campuran antara air dan bensin,
b) memperoleh air murni dari campuran air yang sudah terkotori zat padat yang larut didalamnya, caranya yaitu :
memperoleh air dari campuran air dan garam. Larutan garam yang dipanaskan akan mendidih dan kemudian terjadi peristiwa penguapan. Penguapan yang terjadi adalah air murni, sedangkan garam tertinggal di dalam ketel. Selanjutnya terjadi proses pengembunan uap air murni melalui selang yang dimasukkan dalam panci yang berisi air dingin. Panci berisi air dingin adalah untuk mempercepat terjadinya proses pengembunan uap air murni tersebut. Setelah proses penguapan dan pengembunan pada larutan garam selesai, maka akan dihasilkan air murni. Kegiatan yang kamu lakukan merupakan gambaran bagaimana penduduk pantai mengubah air laut yang asin menjadi air yang segar , sehingga dapat diminum .
Sumber: http://jasakalibrasi.net/pengertian-destilasi-dalam-
ilmu-kimia/
0 komentar:
Posting Komentar