:::: Evashijab ::::

I'm Just An Ordinary Girl With An Extraordinary Blissful Life !

  • Suitable for all screen sizes

  • Easy to Customize

  • Customizable fonts.

Selasa, 29 September 2015


Pengertian Destilasi dalam cabang ilmu kimia adalah suatu pemisahan zat cair dari dari campurannya berdasarkan perbedaan kemampuan zat tersebut untuk menguap. Berbicara menguap tentu kita berhubungan dengan titik didih. Dalam destilasi tersebut zat dalam campuran dipanaskan pada suhu titik didihnya hingga menguap kemudian aliran uap tersebut akan terbawa menuju suatu pendingin yang disebut dengan kondensor. Efek dari pendinginan tersebut zat tadi akan mengembun dan kembali ke fase cair yang terkumpul di dalam suatu wadah. Bagaimana dengan zat yang titik didihnya lebih tinggi tersebut? Tentu mereka tidak akan menguap dan masih tertinggal di dalam wadah campuran.
Dari gambaran tersebut diatas, tentu kita dapat memahami bahwa tujuan destilasi adalah suatu pemurnian zat cair dengan prinsip penguapan kemudian uap tersebut diembunkan kembali pada tekanan dan temperatur tertentu. Dalam bangku kulian, percobaan destilasi ini sering dilakukan untuk mendapatkan suatu ekstrak.


Secara umum, Distilasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu Distilasi sederhana, Distilasi bertingkat (fraksional), Distilasi vakum, Distilasi uap, dan lain sebagainya.
      1.      Distilasi sederhana
Adalah teknik pemisahan untuk memisahkan dua atau lebih komponen zat cair yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah zat untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer yang normal. Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.


Gambar 1. Distilasi Sederhana
      2.      Distilasi Bertingkat/Fraksionasi
Adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya yang berdekatan. Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20°C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari Distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah. Perbedaan Distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi.  Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap kolomnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari kolom-kolom di bawahnya. Sehingga komponen yang memiliki titik didih yang lebih tinggi akan tetap berada di bawah dan tidak bisa melewati kolom-kolom fraksionasi tersebut sedangkan yang titik didihnya paling rendah akan naik dan lolos dari kolom fraksinasi dan terpisah dari zat lainnya.


Gambar 2. Distilasi Fraksinasi
      3.      Distilasi azeotrop
Memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau lebih komponen yang sulit dipisahkan) biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tersebut, atau dengan menggunakan tekanan tinggi. Selain itu campuran azeotrop dapat didistilasi dengan menggunakan tambahan pelarut tertentu, misalnya penambahan benzena atau toluena untuk memisahkan air. Air dan pelarut akan ditangkap oleh penangkap Dean-Stark. Air akan tetap tinggal di dasar penangkap dan pelarut akan kembali ke campuran dan memisahkan air lagi. Campuran azeotrop merupakan penyimpangan dari hukum Raoult.
      4.      Distilasi uap
Adalah teknik pemisahan zat cair yang tidak larut dalam air dan titik didihnya cukup tinggi. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air.  Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.


Gambar 3. Distilasi Uap
      5.      Distilasi Vakum

Adalah teknik pemisahan dua komponen atau lebih yang titik didihnya sangat tinggi, metode yang digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1 atm sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan untuk proses distilasinya tidak terlalu tinggi. Distilasi vakum biasanya juga digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya. Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air.  Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator.  Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi ini


Contoh destilasi dalam kehidupan sehari-hari
1.      Contoh destilasi : Penyulingan minyak
Cara Kerja : Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.
2.      Contoh pemisahan campuran dengan cara destilasi, antara lain:
a) memperoleh bensin dari campuran antara air dan bensin,
b) memperoleh air murni dari campuran air yang sudah terkotori zat padat yang larut didalamnya, caranya yaitu :
memperoleh air dari campuran air dan garam. Larutan garam yang dipanaskan akan mendidih dan kemudian terjadi peristiwa penguapan. Penguapan yang terjadi adalah air murni, sedangkan garam tertinggal di dalam ketel. Selanjutnya terjadi proses pengembunan uap air murni melalui selang yang dimasukkan dalam panci yang berisi air dingin. Panci berisi air dingin adalah untuk mempercepat terjadinya proses pengembunan uap air murni tersebut. Setelah proses penguapan dan pengembunan pada larutan garam selesai, maka akan dihasilkan air murni. Kegiatan yang kamu lakukan merupakan gambaran bagaimana penduduk pantai mengubah air laut yang asin menjadi air yang segar , sehingga dapat diminum .

Sumber: http://jasakalibrasi.net/pengertian-destilasi-dalam-

ilmu-kimia/



0 komentar:

Posting Komentar

A call-to-action text Contact us