:::: Evashijab ::::

I'm Just An Ordinary Girl With An Extraordinary Blissful Life !

  • Suitable for all screen sizes

  • Easy to Customize

  • Customizable fonts.

Simple, responsive theme, suitable for personal or corporate blog.

Kamis, 31 Desember 2015

Alat Pelindung Diri(APD)
Demi keamanan pada saat praktikum, sebelum memasuki laboratorium, setiap praktikan harus mengenakan perlengkapan berikut :
§ Jas Laboratorium

Jas laboratorium berfungsi untuk melindungi pakaian yang kita kenakan dari kontak fisik zat-zat dan senyawa kimia.

§ Masker

Pada saat memasuki laboratorium, kita akan mencium aroma yang tidak sehat. Oleh karena itu, kita harus memakai masker.

§ SarungTangan
Sarung tangan digunakan saat akan melakukan berbagai reaksi kimia. Tujuannya agar tangan tidak berkontak langsung dengan bahan kimia tersebut.


§ Kaca Mata
Kaca mata yang dimaksud di sini adalah kaca mata yang dapat melindungi mata dari reaksi-reaksi dan bahan kimia.


§ Sepatu
Sepatu berfungsi untuk melindungi kaki dari tumpahan bahan-bahan kimia.
Alat Keselamatan Kerja
Di dalam laboratorium harusnya sudah tersedia seluruh alat keselamatan kerja agar pada saat terjadi kecelakaan atau keadaan darurat bisa diatasi dengan cepat.Alat keselamatan kerja yang harus ada di laboratorium antara lain:
§ pemadam kebakaran (hydrant);
§ eye washer;
§ water shower;
§ kotak P3K;
§ peralatan pembersih;
§ obat-obatan;
§ kapas; dan
§ plaster pembalut.




Kecelakaan yang terjadi dalam laboratorium kimia secara umum maupun dalam industri kimia disebabkan oleh faktor-faktor :
§ Sikap dan tingkah laku.
Sikap dan tingkah laku lalai,meremehkan setiap kemungkinan bahaya,dan enggan memakai perlengkapan pelindung diri menempati urutan teratas penyebab kecelakaan.
§ Keadaan tidak Aman.
Keadaan yang tidak aman dapat dapat diakibatkan oleh bahan kimia,alat dan tehnik. Bekerja dengan asam basa kuat,hidrogen sulfida, dan pelarut-pelarut organik adalah suatu contoh keadaan tidak aman,karena bahan – bahan tersebut sewaktu-waktu dapat menimbulkan pencemaran ruang kerja dan lingkungan laboratorium.Apabila tidak menyediakan sistem ventilasi yang memadai akan semakin meningkatkan suasana tidak aman,disamping tidak tersedia atau tidak berfungsinya lemari asam dan pengamanan gas.
§ Kontrol dari pihak supervisor.
Dalam dunia pendidikan ,kadang seorang mahasiswa bekerja dengan bahan berbahaya dan tahu aturan perlunya memakai alat pelindung diri,tetapi sering hal ini dianggap mengganggu keleluasaan gerak sehingga tidak memakai alat pelindung tersebut.jika pengawas (laboran dan asisten praktikum) tidak memberikan supervisi yang baik dapat memungkinkan timbulnya kecelakaan atau gangguan kesehatan.



Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran yang ada di dalam  sampel di antara dua fase, yakni fase diam (padat atau cair) dan fase gerak. Ada banyak macam-macam kromatografi tapi disini saya akan menjelaskan empat macam kromatografi saja, yaitu kromatografi gas, kromatografi cair Kinerja Tinggi, kromatografi kertas, dan kromatografi lapis tipis.  

 1.Kromatografi Gas
Pengertian Kromatografi Gas adalah proses pemisahan campuran menjadi komponen-komponennya dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak yang melewati suatu lapisan serapan (sorben) yang diam.
Prinsip Kromatografi Gas mempunyai prinsip sama dengan kromatografi lainnya, tapi memiliki beberapa perbedaan misalnya proses pemisahan campuran dilakukan antara stasionary fase cair dan gas fase gerak dan pada oven temperatur gas dapat dikontrol sedangkan pada kromatografi kolom hanya pada tahap fase cair dan temperatur tidak dimiliki.
Alat Kromatografi Gas
1.      Fase Mobil (Gas Pembawa)
2.       Sistem Injeksi Sampel
3.      Kolom
4.      Detektor
5.       Pencatat (Recorder)           
     Cara Kerja
1.       Gas di dalam silinder baja gialirkan melalui kolom yang berisi fasa diam.
2.       Cuplikan disuntikan pada aliran gas.
3.       Cuplikan dibawa oleh gas pembawa menuju kolom di sana terjadi proses pemisahan.
4.        Komponen yang sudah terpisah meninggakan kolom.
5.      Suatu detektor yang sudah dileyakkan di ujung kolom digunakan untuk mendeteks  jenis maupun jumlah tiap komponen
6.      Hasil pendeteksi direkam oleh detektor yang disebut kromatogram

§   Kelebihan
  1. Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi.
  2.  Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi pemisahan yang  tinggi.
  3.  Gas mempunyai vikositas yang rendah.
  4.  Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga analisis relatif cepat   dan sensitifitasnya tinggi.
  5. Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang sangat beragam yang akan memisahkan hampir segala macam campuran.
§   Kekurangan
  1. Teknik Kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap.
  2. Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar.Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan, pemisahan pada tingkat gram mungkin dilakukan, tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan kecuali jika ada  metode lain.
  3.  Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase diam dan   zat terlarut.  
2.Kromatografi Cair Tingkat Tinggi   
            Pengertian Kromatografi Cair Kinerja Tinggi merupakan salah satu metode kimia dan fisikokimia. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi termasuk metode analisis terbaru yaitu suatu teknik kromatografi dengan fasa gerak cairan dan fasa diam cairan atau padat.
Prinsip Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
1.    Fasa gerak cair dialirkan melalui  kolom ke detektor dengan bantuan pompa
2.    Sempel dimasukkan ke dalam fase gerak
3.     Di dalam kolom terjadi pemisahan komponen campuran berdasarkan kekuatan interaksi solut    dengan fasa diam. Solut yang berinteraksi lemah akan keluar lebih dulu
4.    Setiap komponen yang keluar akan dideteksi oleh detektor lalu direkam dalam bentuk kromatogram.         
Alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
  1. Tempat
  2.  Pompa
  3. Tempat Injeksi Sampel
  4.  Kolom
  5.  Detektor
  6. Rekorder
Cara Kerja
1.      Mula-mula solven diambil melalui pompa
  1. Solven ini dikemudian masuk ke dalam katup injeksi berbutar, yang dipasang tepat pada sampel loop.
  2. Sampel dimasukan ke dalam sampel loop yang kemudian bersama-sama dengan solven masuk   kedalam kolom.Hasil pemisahan dideteksi oleh detektor, yang penampakannya            ditunjukan       oleh perekam (pencatat = recorder).

        Kelebihan
  1.       Cepat
  2.       Kolom dapat digunakan kembali
  3.       Ideal untuk zat bermolekul besar dan berionik
  4.      Mudah rekoveri sampel
          Kekurangan
  1.     Memerlukan biaya yang banyak untuk proses pemisahannya
  2.      Memerlukan orang yang trampil dalam pemisahannya    
3.Kromatografi Kertas
Pengertian Kromatografi Kertas adalah teknik metode analisis untuk memisahkan dan mengidentifikasi campuran yang bisa berwarna (terutama pigmen) yang terdiri dari dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak.
 Prinsip Kromatografi Kertas Pelarut bergerak lambat pada kertas, komponen-komponen  bergerak pada laju yang berbeda dan campuran dipisahkan berdasarkan pada perbedaan bercak warna.
Alat dan Bahan

1.         Bejana dan penutupnya
2.         Penggaris
3.         Pipa Kapiler
4.         Pensil atau Ballpoint
5.         Gunting
6.          Penjepit Kertas                                 
7.         Kertas Saring
8.         Noda (bisa berupa spidol, stabilo, dan zat warna lainnya)
9.         Pelarut yang cocok dengan noda
    Cara Kerja
1.        Potong kertas saring menjadi berbentuk persegi panjang (ukuran terserah kalian yang penting bisa  masuk ke dalam bejana, jangan terlalu besar dan jangan terlalu kecil).
2.        Garis ujung kertas bagian bawah (minimal jarak dari ujung kertas 1 cm untuk mencegah kontak  langsung dengan pelarut).
3.        Tetesi noda pada garis pembatas pada kertas.
4.        Masukkan kertas yang sudah ditetesi noda tadi kedalam bejana yang sebelumnya sudah diberi pelarut.
5.        Tunggu hingga beberapa menit sampai proses penyerapan selesai.
6.        Setelah itu kertas dikeringkan.
7.        Ukur jarak yang ditempuh pelarut dan komponen noda yang dipisahkan dan hitung nilai Rf    noda tersebut.

4.Kromatografi Lapis Tipis
Pengertian Kromatografi Lapis Tipis adalah suatu teknik pemisahan yang sederhana dan banyak digunakan. Metode ini menggunakan lempeng kaca atau lembaran plastik yang ditutupi penyerap untuk lapisan tipis dan kering bentuk silika gel, alomina, selulosa dan polianida
 Prinsip Kromatografi Lapis Tipis
1.    memisahkan sampel berdasarkan perbedaan kepolaran antara sampel dengan pelarut yang  digunakan.
2.    kromatografi lapis tipis memiliki fase diam berupa sebuah lapis tipis silika atau fase gerak pelarut atau campuran pelarut (eluen) yang sesuai.
    Alat dan Bahan
1.      Silika Gel (fase diam) dan Pewarna (fase gerak)
2.      Gelas kimia atau bejana
3.      Lempengan
4.      Pensil
     
          Cara Kerja
  1. Kita siapkan alat.
  2. Gambar sebuah garis menggunakan pensil pada bagian bawah lempengan (jarak garis dari ujung lempengan berkisar antara 1-2cm).
  3.  Teteskan pelarut dari campuran pewarna pada garis lempengan.
  4.  Masukkan lempengan pada gelas kimia (jangan sampai terkena pelarut).
  5. Komponen yang berbeda dari campuran pewarna akan bergerak pada kecepatan yangberbeda  dan akan tampak sebagai perbedaan bercak warna.


Minggu, 20 Desember 2015


Dokumen Material Safety Data Sheet (MSDS)
Dokumen Material Safety Data Sheet (MSDS) adalah dokumen atau bahan tertulis mengenai suatu bahan kimia berbahaya yang memberikan informasi mengenai bahaya potensial dan cara penanganan yang selamat (aman) atas bahan yang digunakan.
Tujuan spesifik dari penggunaan MSDS di tempat kerja adalah untuk menjamin bahwa bahaya bahan-bahan kimia dan fisik yang ada di laboratorium dan cara penanganannya dikomunikasikan secara baik kepada praktikan,sehingga dapat melakukan praktikum dengan selamat dalam menggunakan bahan tersebut. MSDS sangat berguna dalam pekerjaan yang memilik keterlibatan langsung dengan penggunaan bahan kimia berbahaya. 36 |Panduan Praktis Praktikum Kimia di Laboratorium (P3LK)

Material Safety Data Sheet (MSDS) umumnya dibagi atas 11 bagian yang mencakup jenis informasi sebagai berikut:
1. Identifikasi;
2. Komposisi ;
3. Data bahaya api;
4. Tata cara pertolongan pertama;
5. Tata cara penanggulangan kebakaran;
6. Tata cara penanggulangan tumpahan;
7. Penanganan dan peyimpanana;
8. Pengontrolan dan perlindungan diri
9. Data fisik;
10. Data untuk kesehatan;
11. Informasi pelindung khusus;

Area kerja yang berkaitan langsung dengan penggunaan bahan kimia berbahaya, selain memerlukan MSDS juga memerlukan hal lain untuk mengkomunikasikan peringatan akan bahayanya sebuah bahan kimia dan penanganannya, yaitu ada label (Diamond Label), ada Safety Shower dan Eye Wash, ada tanda peringatan dan informasi di sekitarnya .

Yang sangat penting untuk diperhatikan adalah memperlakukan bahan kimia dalam bekerja agar :
§  Selalu merujuk MSDS (Material Safety DatSheet).
§  Preparasi bahan dengan benar.
§   Pengemasan dan penyimpanan bahan yang tepat
§  Penggunaan pada takaran yang tepat

Contoh MSDS


A call-to-action text Contact us