:::: Evashijab ::::

I'm Just An Ordinary Girl With An Extraordinary Blissful Life !

  • Suitable for all screen sizes

  • Easy to Customize

  • Customizable fonts.

Selasa, 29 September 2015

Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran yang ada di dalam  sampel di antara dua fase, yakni fase diam (padat atau cair) dan fase gerak. Ada banyak macam-macam kromatografi tapi disini saya akan menjelaskan empat macam kromatografi saja, yaitu kromatografi gas, kromatografi cair Kinerja Tinggi, kromatografi kertas, dan kromatografi lapis tipis.    

1. Kromatografi Gas
Pengertian Kromatografi Gas adalah proses pemisahan campuran menjadi komponen-komponennya dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak yang melewati suatu lapisan serapan (sorben) yang diam.
Prinsip Kromatografi Gas Kromatografi gas mempunyai prinsip sama dengan kromatografi lainnya, tapi memiliki beberapa perbedaan misalnya proses pemisahan campuran dilakukan antara stasionary fase cair dan gas fase gerak dan pada oven temperatur gas dapat dikontrol sedangkan pada kromatografi kolom hanya pada tahap fase cair dan temperatur tidak dimiliki.

              Alat Kromatografi Gas

  1.       Fase Mobil (Gas Pembawa)
  2.       Sistem Injeksi Sampel
  3.      Kolom
  4.      Detektor
  5.       Pencatat (Recorder)           
              Cara Kerja


  1.      Gas di dalam silinder baja gialirkan melalui kolom yang berisi fasa diam.
  2.      Cuplikan disuntikan pada aliran gas.
  3.       Cuplikan dibawa oleh gas pembawa menuju kolom di sana terjadi proses pemisahan.
  4.       Komponen yang sudah terpisah meninggakan kolom.
  5.       Suatu detektor yang sudah dileyakkan di ujung kolom digunakan untuk mendeteksi                    jenismaupun         jumlah tiap komponen
  6.   Hasil pendeteksi direkam oleh detektor yang disebut kromatogram, yang terdiri dari                   beberapa           peak.

            Kelebihan
  1.    Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi.
  2.     Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi pemisahan yang           tinggi.
  3.      Gas mempunyai vikositas yang rendah.
  4.      Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga analisis relatif cepat    dan sensitifitasnya tinggi.
  5.      Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang sangat                beragam yang akan memisahkan hampir segala macam campuran.
         
              Kekurangan

  1.      Teknik Kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap.
  2.       Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar.          Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan, pemisahan pada tingkat gram mungkin                dilakukan, tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan kecuali jika ada            metode lain.
  3.      Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase diam dan        zat terlarut.      

2. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
 Pengertian Kromatografi Cair Kinerja Tinggi merupakan salah satu metode kimia dan fisikokimia. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi termasuk metode analisis terbaru yaitu suatu teknik kromatografi dengan fasa gerak cairan dan fasa diam cairan atau padat.

             Prinsip Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

  1.       Fasa gerak cair dialirkan melalui  kolom ke detektor dengan bantuan pompa
  2.       Sempel dimasukkan ke dalam fase gerak
  3.       Di dalam kolom terjadi pemisahan komponen campuran berdasarkan kekuatan interaksi solut    dengan fasa diam. Solut yang berinteraksi lemah akan keluar lebih dulu
  4.       Setiap komponen yang keluar akan dideteksi oleh detektor lalu direkam dalam bentuk                kromatogram.                

            Alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

  1.     Tempat
  2.       Pompa
  3.     Tempat Injeksi Sampel
  4.       Kolom
  5.      Detektor
  6.       Rekorder

             Cara Kerja

  1.       Mula-mula solven diambil melalui pompa
  2.      Solven ini dikemudian masuk ke dalam katup injeksi berbutar, yang dipasang tepat pada            sampel loop.
  3.      Sampel dimasukan ke dalam sampel loop yang kemudian bersama-sama dengan solven              masuk   kedalam kolom.Hasil pemisahan dideteksi oleh detektor, yang penampakannya            ditunjukan       oleh perekam (pencatat = recorder).

        Kelebihan

  1.       Cepat
  2.       Kolom dapat digunakan kembali
  3.       Ideal untuk zat bermolekul besar dan berionik
  4.      Mudah rekoveri sampel
          Kekurangan
  1.     Memerlukan biaya yang banyak untuk proses pemisahannya
  2.      Memerlukan orang yang trampil dalam pemisahannya    

3.      Kromatografi Kertas
Pengertian Kromatografi Kertas adalah teknik metode analisis untuk memisahkan dan mengidentifikasi campuran yang bisa berwarna (terutama pigmen) yang terdiri dari dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak.
  Prinsip Kromatografi Kertas Pelarut bergerak lambat pada kertas, komponen-komponen  bergerak pada laju yang berbeda dan campuran dipisahkan berdasarkan pada perbedaan bercak warna.
Alat dan Bahan

  1.       Bejana dan penutupnya
  2.       Penggaris
  3.      Pipa Kapiler
  4.       Pensil atau Ballpoint
  5.       Gunting
  6.      Penjepit Kertas                                 
  7.       Kertas Saring
  8.       Noda (bisa berupa spidol, stabilo, dan zat warna lainnya)
  9.       Pelarut yang cocok dengan noda

            Cara Kerja

  1.      Potong kertas saring menjadi berbentuk persegi panjang (ukuran terserah kalian yang penting    bisa  masuk ke dalam bejana, jangan terlalu besar dan jangan terlalu kecil).
  2.       Garis ujung kertas bagian bawah (minimal jarak dari ujung kertas 1 cm untuk mencegah            kontak  langsung dengan pelarut).
  3.     Tetesi noda pada garis pembatas pada kertas.
  4.     Masukkan kertas yang sudah ditetesi noda tadi kedalam bejana yang sebelumnya sudah diberi    pelarut.
  5.    Tunggu hingga beberapa menit sampai proses penyerapan selesai.
  6.      Setelah itu kertas dikeringkan.
  7.    Ukur jarak yang ditempuh pelarut dan komponen noda yang dipisahkan dan hitung nilai Rf                  noda tersebut.


4.      Kromatografi Lapis Tipis
Pengertian Kromatografi Lapis Tipis adalah suatu teknik pemisahan yang sederhana dan banyak digunakan. Metode ini menggunakan lempeng kaca atau lembaran plastik yang ditutupi penyerap untuk lapisan tipis dan kering bentuk silika gel, alomina, selulosa dan polianida

           Prinsip Kromatografi Lapis Tipis

  1.      memisahkan sampel berdasarkan perbedaan kepolaran antara sampel dengan pelarut yang          digunakan.
  2.       kromatografi lapis tipis memiliki fase diam berupa sebuah lapis tipis silika atau alumina dan      fase gerak pelarut atau campuran pelarut (eluen) yang sesuai.

            Alat

  1.     Silika Gel (fase diam) dan Pewarna (fase gerak)
  2.      Gelas kimia atau bejana
  3.      Lempengan
  4.       pensil
     
          Cara Kerja
  1.      Kita siapkan alat.
  2.      Gambar sebuah garis menggunakan pensil pada bagian bawah lempengan (jarak garis dari         ujung lempengan berkisar antara 1-2cm).
  3.    Teteskan pelarut dari campuran pewarna pada garis lempengan.
  4.     Masukkan lempengan pada gelas kimia (jangan sampai terkena pelarut).
  5.   Komponen yang berbeda dari campuran pewarna akan bergerak pada kecepatan yang               berbeda  dan akan tampak sebagai perbedaan bercak warna.
Sumber : http://antonchemical.blogspot.co.id/2013/01/kromatografi_24.html

Pengertian Destilasi dalam cabang ilmu kimia adalah suatu pemisahan zat cair dari dari campurannya berdasarkan perbedaan kemampuan zat tersebut untuk menguap. Berbicara menguap tentu kita berhubungan dengan titik didih. Dalam destilasi tersebut zat dalam campuran dipanaskan pada suhu titik didihnya hingga menguap kemudian aliran uap tersebut akan terbawa menuju suatu pendingin yang disebut dengan kondensor. Efek dari pendinginan tersebut zat tadi akan mengembun dan kembali ke fase cair yang terkumpul di dalam suatu wadah. Bagaimana dengan zat yang titik didihnya lebih tinggi tersebut? Tentu mereka tidak akan menguap dan masih tertinggal di dalam wadah campuran.
Dari gambaran tersebut diatas, tentu kita dapat memahami bahwa tujuan destilasi adalah suatu pemurnian zat cair dengan prinsip penguapan kemudian uap tersebut diembunkan kembali pada tekanan dan temperatur tertentu. Dalam bangku kulian, percobaan destilasi ini sering dilakukan untuk mendapatkan suatu ekstrak.


Secara umum, Distilasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu Distilasi sederhana, Distilasi bertingkat (fraksional), Distilasi vakum, Distilasi uap, dan lain sebagainya.
      1.      Distilasi sederhana
Adalah teknik pemisahan untuk memisahkan dua atau lebih komponen zat cair yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah zat untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer yang normal. Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.


Gambar 1. Distilasi Sederhana
      2.      Distilasi Bertingkat/Fraksionasi
Adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya yang berdekatan. Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20°C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari Distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah. Perbedaan Distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi.  Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap kolomnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari kolom-kolom di bawahnya. Sehingga komponen yang memiliki titik didih yang lebih tinggi akan tetap berada di bawah dan tidak bisa melewati kolom-kolom fraksionasi tersebut sedangkan yang titik didihnya paling rendah akan naik dan lolos dari kolom fraksinasi dan terpisah dari zat lainnya.


Gambar 2. Distilasi Fraksinasi
      3.      Distilasi azeotrop
Memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau lebih komponen yang sulit dipisahkan) biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tersebut, atau dengan menggunakan tekanan tinggi. Selain itu campuran azeotrop dapat didistilasi dengan menggunakan tambahan pelarut tertentu, misalnya penambahan benzena atau toluena untuk memisahkan air. Air dan pelarut akan ditangkap oleh penangkap Dean-Stark. Air akan tetap tinggal di dasar penangkap dan pelarut akan kembali ke campuran dan memisahkan air lagi. Campuran azeotrop merupakan penyimpangan dari hukum Raoult.
      4.      Distilasi uap
Adalah teknik pemisahan zat cair yang tidak larut dalam air dan titik didihnya cukup tinggi. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air.  Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.


Gambar 3. Distilasi Uap
      5.      Distilasi Vakum

Adalah teknik pemisahan dua komponen atau lebih yang titik didihnya sangat tinggi, metode yang digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1 atm sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan untuk proses distilasinya tidak terlalu tinggi. Distilasi vakum biasanya juga digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya. Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air.  Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator.  Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi ini


Contoh destilasi dalam kehidupan sehari-hari
1.      Contoh destilasi : Penyulingan minyak
Cara Kerja : Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.
2.      Contoh pemisahan campuran dengan cara destilasi, antara lain:
a) memperoleh bensin dari campuran antara air dan bensin,
b) memperoleh air murni dari campuran air yang sudah terkotori zat padat yang larut didalamnya, caranya yaitu :
memperoleh air dari campuran air dan garam. Larutan garam yang dipanaskan akan mendidih dan kemudian terjadi peristiwa penguapan. Penguapan yang terjadi adalah air murni, sedangkan garam tertinggal di dalam ketel. Selanjutnya terjadi proses pengembunan uap air murni melalui selang yang dimasukkan dalam panci yang berisi air dingin. Panci berisi air dingin adalah untuk mempercepat terjadinya proses pengembunan uap air murni tersebut. Setelah proses penguapan dan pengembunan pada larutan garam selesai, maka akan dihasilkan air murni. Kegiatan yang kamu lakukan merupakan gambaran bagaimana penduduk pantai mengubah air laut yang asin menjadi air yang segar , sehingga dapat diminum .

Sumber: http://jasakalibrasi.net/pengertian-destilasi-dalam-

ilmu-kimia/



A call-to-action text Contact us